ABSTRAK
KISAH ĀDAM DALAM
AL-QUR’AN
(Tinjauan Tafsir Mawḍu’i)
Disertasi ini membahas persoalan
pokok tentang bagaimana penafsiran ayat-ayat tentang
kisah Ādam dalam Al-Qur’an, dengan sub masalahnya adalah bagaimana bagaimana teori penciptaan Ādam menurut
al-Qur’an dan validitas teori evolusi, bagaimana alur episod kisah Ādam dalam kaitannya dengan konsep kekhalifahan
manusia menurut al-Qur’an, dan bagaimana implementasi kisah Ādam dalam
kaitannya dengan kekhalifahan manusia menurut al-Qur’an.
Metodologi penelitian yang digunakan,
fokus
library research (kajian pustaka) dengan data utamanya bersumber
dari ayat-ayat Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut diinterpretasi berdasarkan metode
tematik. Dengan menggunakan metode tersebut, maka ayat-ayat tentang kisah Ādam serta term-term yang sepadan dengannya dielaborasi
secara utuh dan menyeluruh untuk dinterpretasi secara tekstual dan kontekstual
dengan beberapa pendekatan yang digunakan.
Hasil penelitian ini merumuskan
kesimpulan Teori evolusi Charles Darwin tentang kisah asal muasal manusia adalah
kera, moyet atau gurilla merupakan teori yang salah. Yang sebenarnya adalah
manusia berasal dari Ādam sebagai abā al-basyar yang langsung diciptakan
oleh Allah. Dengan berbagai kelebihan dan kemuliaan yang dimiliki Ādam, maka ia
dan keturunannya diberi amanah sebagai khalifah untuk mengelolah bumi ini
dengan baik dan benar. Kisah Ādam dalam kaitannya
dengan kekhalifahan manusia dapat dilihat pada aspek aktualisasi pengembangan
ilmu pengetahuan dan penunaian kekhalifahan sebagai pemimpin, pengendali, pengatur
dan pemelihara kesejahteraan kehidupan umat manusia.
Implikasinya adalah, bahwa
ayat-ayat al-Qur’an tentang kisah Ādam, telah memberikan solusi wacana kontroversial teori
penciptaan manusia pertama. Selanjutnya pemahaman tentang kisah Ādam sebagai khalifah, berimplikasi pada pemberian pencerahan kepada segenap umat manusia untuk berusaha menjalankan statuta kekhalifahan
tersebut sehingga terwujud kehidupan yang sejahtera
dan harmonis.